My ABC Friends
Dunia perkuliahan adalah duniaku saat ini. Di abad 21 dimana kalian akan menemukan sejuta kecanggihan yang dapat kalian temukan di bidang apapun. Entah teknologi, entah pendidikan. Begitu juga dengan dunia pertemananku. Ingin mengetes jumlah teman terbanyak dengan cakupan wilayah terluas? Tantang aku! Aku siap mengabsennya dari Sabang sampai Merauke. Ya, itulah duniaku, dunia pertemanan kuliahku.
Dunia pertemananku di era modern ini benar-benar sangat jauh luar biasa lebih canggih dibanding yang sebelumnya. Ada yang berlogat medok’, ada yang ngapak, ada yang tulen, sampai yang paling “bringas” aku punya.
Ya, mereka adalah teman kelasku. Program DIV-1L Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Kelasku yang dinaungi oleh Pembimbing Akademik Ibu Liza Kurnia Sari adalah kelas terwarna yang pernah aku masuki. Mulai dari yang tinggi badannya terlihat seperti Angkatan 2 AIS (Akademik Ilmu Statistik –nama sebelum STIS) sampai yang masih terlihat seperti SMA pun ada. Dari yang bertempat tinggal di pantai, hingga yang tinggal di seluk-beluk pegunungan pun ada.
eLaSTIS, kami menyebutnya. Mengapa? Karena kami bisa “melentur” ke kebudayaan manapun. Aku ingat sekali, pertama kali memasuki kelas –kalau tidak salah Ruang 322, setiap orang duduk terpisah-pisah, beberapa berkerumun, dan kebanyakan sendiri menatap buku Kalkulus 1 –termasuk aku, tetapi aku ingat juga hari terakhir kami masuk kelas. Semua bangku mepet terpojok ke belakang menghindari tatapan pemateri yang sedang presentasi Sosiologi. Itu jaaaaauuuuuuh berbeda dari awal.
Berbagai macam logat dan istilah bahasa kami sharing satu sama lain, berharap pengetahuan akan bertambah. Berbagai macam lokasi dan destinasi tempat kami bagi satu sama lain, berharap bisa saling berkunjung suatu saat.
Ya, mungkin ini terdengar lebay–alay–gaje–hiperbol, tapi aku benar-benar senang mengenal kalian, bahagia bercengkerama dengan kalian, dan sabar saling ejek-mengejek dengan kalian. Kalian lebih dari sekadar bermakna bagiku.
Semoga kita selalu saling mengingatkan ya!
Sampai bertemu di kehidupan berikutnya!
Jikalau di surga kau tak menemukanku, dengan sangat, tolong tanyakan pada Allah dimana aku dan bawalah aku ikut ke sana bersama kalian (:
Special thanks to:
Agung yang setia nemenin Aziz.
Aldo yang menyewakan kosnya buat dota-ers.
Amirah yang sudah siap diberi 20 mayam.
April yang nempel sama Afuw terus.
Aulia yang suaranya jarang keluar.
Candra yang gaje.
Dayanti yang berkembar ria denganku^^
Dimas yang macam bisa jadi Dimas Teguh.
Dyah yang sayang kita semua(
Fachri yang kabel olornya setia menemani saat alpro.
Farhan yang RECEH.
Fenty yang berlagak adik besar.
Gharisa yang jadi Aldo lovers.
Hanifah yang menjadi ikon senggol-bacok.
Mbak Hikma yang masakannya top markotop.
Indri yang bisa diseriusin kapan pun.
Kandi yang semangatnya berair-air saking panas semangatnya.
Laila yang diam-diam berisik.
Aziz yang sabaaaaaaar banget, saking sabarnya lewat deh.
Mei yang menghanyutkan seperti popcorn yang meletup-letup.
Abit yang sabar menangani 1L dan siap memberi mayam perempuan Aceh.
Imam yang hobinya ketawa-ketiwi dan logikanya selalu nyala tiap saat.
Kharis yang jelas banget.
Mbak Nanda yang berisik-berisik memperhatikan.
Bang Ulhaq yang ngerti kita banget, jiwa muda.
Pram yang gapernah kedengeran suaranya.
Rahmat yang bercandanya serius.
Ririn yang hobi nonton Pr*oduce 101, hehe.
Roza yang diem-diem beneran diem.
Suci yang paling kalem, saking kalemnya, harus ginta yang ngediemin.
Tri yang szuper EZ.
Ginta yang paling terlihat keberadaannya, bri6, dan receh tapi gokil.
Juga Zuri yang menaungi seluruh tugas PJ kelas.
See you guys!
Mayam itu apa?
BalasHapusSemacam mahar
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSatuan berat emas di aceh, besarnya 3 gram/mayam
Hapus