Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Hujan di Atas Awan: Sebuah Pesan untuk Jiwa

Gambar
"It's Okay to Not be Okay" Salah satu judul drama Korea dengan kalimat aktif yang membuat saya tidak ambil pusing tentang isinya. "Paling cuma drama komedi-romantis bak putri  tenggat waktu tengah malam dan pangeran katak impiannya." "Ah, cuma comeback seorang pemeran utamanya yang lagi naik daun --Kim Soo Hyun." "Gak suka sama pemeran utama ceweknya!" Berbagai judul selalu jatuh ke tempat yang tepat demikian bila sudah terucap semua isi dari benak dalam pikiranku. Iya, kebanyakan dari judul-judul itu memang begitu adanya. Melayangkan kisah cinta impian semua wanita, mengagungkan keindahan paras para pemerannya, atau yang setidaknya paling baik dari semua benakku adalah menyanjung penulis naskah dan ketenaran sutradaranya. Padahal, tidak semua demikian. Selain judul, ada sinopsis cerita dan deskripsi drama yang merupakan komponen penting penggiring ku dalam mencapai keputusan bulat untuk menontonnya. Tak jarang, bosan selalu mengh...

Remah-remah Kantor

Gambar
Ada hati yang termanis dan penuh cinta. Tentu saja kan ku balas seisi jiwa. Mungkin sampai saat ini, kalimat di atas adalah penggalan terbaik untuk mendefinisikan kawan karibku. Ya, sobat ilmiah, kalau istilah mereka. Jangan tanya bagaimana kami bertemu, karena semua hanya berawal dari nama, tanpa latar belakang, tanpa seluk-beluk, apalagi wajah. Hingga, nama merekalah yang menggiring takdirku ke arah mereka. Berteman dengan cara yang lebih manusiawi, adalah salah satu impianku dari tiap terjadinya interaksi sosial. Ku perkenalkan, merekalah orang-orang yang dengan riangnya aku merasa diterima dan nyaman duduk di ruang tamunya. Orang-orang yang entah bagaimana jalan berpikir hati, lisan, dan otaknya kadang kala merasuki keseimbangan jiwaku --saking betapa baiknya pemikiran itu dan aku tidak terpikir sama sekali! Ku perkenalkan, merekalah pekerja keras yang tekun dan rajin selalu mengitari tanggung jawabnya. Orang-orang yang entah seberapa lelah sudah menggerogoti tenaganya, ...

Goresan Kasih

Gambar
Saya berakhir di laman ini. Setelah Human Development Report dan The World Bank Data jadi tujuan, saya mampir lagi ke sini. Lagi-lagi, menulis cerita fiksi yang nyata. Sebelum sampai ke tulisan ini, banyak sekali yang bertamu di pikiran saya untuk dituang. Mulai dari pikiran-pikiran kemungkinan ekstrem saya, mengenang kisah kasih di Jalan Simatupang, dan kecerobohan tingkat akut saya perihal kunci tertinggal. Kali ini, yang akhirnya sampai di sini, tentang sebuah rasa: 'benar ya, kita ini makhluk yang kecil sekali.' Tidak, tidak. Kejujuran kali ini tidak apa saya goreskan di hati, sesekali. Haha. Yang pertama kali keluar di benak saya, benar-benar yang paling murni, yang paling tidak bisa dielak motivasi positif mana pun dan dari siapa pun: "payah sekali saya." Mendapati banyak pernyataan benar dan tepat, ternyata akan tetap terasa benar dan tepat, walau perih. Hahaha. Sungguh, payah sekali. Ah... rupanya saya tidak sanggup menuangkannya. Sekian. Dan, mo...